Perempuan Berkarier di Industri Game, Mengapa Tidak? Ini Tips dan Nilai Plusnya

Perempuan Berkarier di Industri Game, Mengapa Tidak? Ini Tips dan Nilai Plusnya
info gambar utama

Dewasa ini, perempuan yang berkarier di industri game bukanlah sesuatu yang asing. Meski sebagian besar pekerjanya masih laki-laki, itu bukan hambatan.

Hal tersebut sebagaimana diceritakan oleh dua perempuan karier di industri game Indonesia, Lydia Ignacia dan Dzikra Dzakiyyah. Mereka membagikan pengalamannya dalam Festival Gamechanger 2024 yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien bersama Asosiasi Game Indonesia, Indonesian Women In Game, dan The Lazy Monday di Goethe-Institut Jakarta pada Sabtu, (29/6/2024).

Kehadiran perempuan di industri game membawa warna tersendiri lantaran keberadaannya yang masih sedikit. Sebagai gambaran, survei International Game Developers Association (IGDA) dalam Geena Davis Institute of Gender in Media menunjukkan bahwa di antara pengembang game, hanya 30 persennya yang merupakan perempuan. Padahal sebagai pemain, persentase perempuan adalah hampir 50 persen.

Di Indonesia, situasinya bisa dibilang mirip. Survei lain yang dilakukan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa hanya 20 persen studio game di Indonesia yang memiliki karyawan perempuan.

Meski belum banyak perempuan yang berkarier di industri game, Lydia dan Dzikra mengaku tidak mengalami masalah berarti karena gendernya selama bekerja. Keduanya pun membagikan tips bagi para perempuan yang berminat terjun atau telah memilih industri game sebagai bidang kariernya.

Menurut Lydia yang merupakan programme manager di Indie Games Group Indonesia, perempuan perlu bergabung di komunitas pengembang game. Setidaknya ada dua keuntungan yang bisa didapat dari sana.

(Gabung komunitas) Sedikit banyak membuat kita lebih punya exposure, lebih dikenal, dan lebih tahu tentang industri game." ujar Lydia yang juga pernah menjabat Head of Design and Writing Agate.

Mengenal dan mempelajari serba-serbi industri game menjadi penting terutama untuk menentukan role yang akan diambil saat bekerja. Bahkan setelah seseorang telah memilih sebuah role, misalkan programmer seperti yang dipilih Dzikra, terus belajar tetap wajib karena alat dan cara kerja yang digunakan pun juga harus didalami.

"Tentuin aja dulu mau cobanya apa, (game engine) Unity atau Unreal kayak saya. Nggak masalah jika kalian nggak bikin game full code, bikin karakternya jalan aja juga fine sebenarnya." tutur Dzkira yang bekerja di Digital Happiness ini.

Tips berikutnya yang tak kalah penting adalah mengasah kemampuan berkomunikasi. Perempuan harus berani mengutarakan pendapatnya secara asertif saat bekerja bersama tim dalam proyek pengembangan game.

"Asertif bukan berarti pasif dan terima saja, atau agresif marah-marah. Asertif itu declare apa yang menurut teman-teman benar tapi disampaikan kalem aja, atau dengan cara yang baik." papar Lydia.

4 Studio Game RI Terpilih Program IGA Google Play, Apa itu?

Memberi Perspektif Baru

Keberadaan perempuan di industri game ternyata juga punya nilai plus, yakni adanya ruang untuk memberi perspektif baru terhadap cara kerja pengembangan game, juga konten dan material dalam game yang dikembangkan itu sendiri.

"Karena kita bisa menyampaikan pendapat kita, keputusan yang lebih adil untuk banyak orang itu jadi lebih baik." kata Lidya.

Membuat game jadi ramah dan aman bagi perempuan memang adalah hal penting. Senada dengan yang disampaikan Lydia, dari pengalaman Dzikra, pengembang perempuan bisa memberi tahu apabila ada konten atau materi yang tidak ramah perempuan.

Kendati demikian, Dzikra juga mengakui jika hal terpenting untuk membuat game yang ramah perempuan tetap tergantung kepada niat dari perusahaan. Di samping itu, tidak semua aspek bisa dikontrol, salah satunya chatroom dalam game multiplayer di mana perempuan bisa mendapatkan kekerasan di dalamnya.

"Whether mereka take it or not, setidaknya mereka sudah tahu dari saya yang perempuan." pungkas Dzikra.

Seberapa Penting Perpres Nomor 19/2024 untuk Gairahkan Industri Gim Lokal?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini