Pengembangan Teknologi Tepat Guna Hidroponik Wick System oleh Mahasiswa KKNT 03 UPNVJT

Pengembangan Teknologi Tepat Guna Hidroponik Wick System oleh Mahasiswa KKNT 03 UPNVJT
info gambar utama

Desa Musir Lor, di kecamatan Rejoso, kabupaten Nganjuk ialah desa yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar wilayah desa Musir Lor juga merupakan lahan persawahan.

Meskipun begitu, desa Musir Lor belum memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yang hendak dicapai pemerintah dalam poin desa tanpa kelaparan.

Dikarenakan hal tersebut, maka Kelompok III Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melakukan Sosialisasi dan pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) di Bidang Pertanian. Program yang dipilih adalah hidroponik.

Hidroponik diambil dari kata hydro yang berarti air dan phonic yang berarti pengerjaan. Secara umum, hidroponik adalah suatu sistem pertanian yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Namun, menggunakan air yang berisi larutan nutrisi. Keunggulan dari hidroponik sendiri adalah tidak memerlukan lahan yang besar untuk melakukan penanaman.

Selain itu, perawatannya lebih mudah, penggunaan pupuk lebih efisien, dan yang paling penting tidak bergantung terhadap musim sehingga terhindar dari kegagalan akibat resiko cuaca.

Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Mahasiswa UPN Jawa Timur Gelar Sosialisasi di Desa Laweyan, Probolinggo

Pemilihan program Hidroponik ini juga didasarkan oleh hasil survei kelompok di Musir Lor selama pra KKN, di mana terdapat permasalahan yang secara langsung disampaikan oleh masyarakat Musir Lor terhadap kelompok III.

Adanya kesulitan saat mencoba menanam hidroponik karena memerlukan biaya listrik yang mahal. Sebab, air terus menerus dialirkan. Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat desa mengenai tata cara perawatan hidroponik membuat pertumbuhan tanaman menjadi lambat.

Teknik penanaman hidroponik yang dikembangkan adalah Hidroponik wick system. Hidroponik wick system atau sistem wick (sumbu) adalah teknik penanaman hidroponik yang menggunakan aliran nutrisi dari wadah penampung nutrisi ke akar tanaman menggunakan prinsip kapilaritas, sehingga akar tanaman mendapatkan nutrisi.

Teknik ini merupakan penanaman hidroponik paling sederhana yang dapat dilakukan oleh semua masyarakat, tanpa penggunaan listrik. Program pengembangan TTG diawali dengan tahap uji coba penanaman oleh kelompok III. Bahan yang digunakan adalah air, benih tanaman, netpot, rockwool, dan larutan zat hara.

Tahapan-tahapannya adalah Lubangi rockwool setiap kotaknya dan masukkan benih yang akan ditanam, tanaman yang dipilih oleh kelompok III adalah kangkung. Lalu Siram rockwool yang sudah diisi benih dengan air, kemudian simpan di dalam suhu ruangan dan siram dengan air setiap 12 jam.

Jika benih sudah tumbuh dan muncul daun ketiga, pindahkan tanaman ke bak hidroponik yang sudah diisi dengan netpot, kemudian jemur di bawah sinar matahari namun masih teduh.

Cegah Kekerasan Seksual pada Anak, Mahasiswa UPN Jawa Timur Gelar Sosialisasi di Desa Laweyan, Probolinggo

Selanjutnya, berikan larutan zat hara dengan takaran 1 liter air dicampur dengan 5 ml zat hara, air beserta larutan zat hara diganti setiap 2 hari sekali. Proses penanaman kurang lebih sekitar 30 hari hingga waktu panen.

Berbekal dari hasil uji coba selama 2 bulan, kelompok III kemudian melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Desa Musir Lor pada tanggal 26 Juni 2024 bertempat di balai desa Musir Lor. Sosialisasi dilakukan dengan display tanaman hidroponik kangkung yang telah terlebih dahulu ditanam oleh kelompok III disertai dengan praktik cara penanaman benih hingga cara perawatan secara langsung terhadap audiens.

Sosialisasi dilaksanakan terhadap perkumpulan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Musir Lor. Program ini berjalan dengan lancar dan para audiens sangat antusias untuk memperhatikan dengan seksama pada saat praktik penanaman. Sosialisasi dan pengembangan TTG ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan mendorong masyarakat Musir Lor untuk dapat mengembangkan sendiri hidroponik sederhana yang dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Referensi:

https://repository.ump.ac.id/11667/3/SUSWATI_BAB%202.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini