Kejuaraan Euro 2024, Bagai Oase di Gurun Pasir bagi Penikmat Sepakbola Tanah Air

Kejuaraan Euro 2024, Bagai Oase di Gurun Pasir bagi Penikmat Sepakbola Tanah Air
info gambar utama

Kita patut bersyukur saat ini. Khususnya para penggemar sepakbola dunia yang sedang dimanjakan perhelatan Kejuaraan Euro 2024 di Negeri Panser, mulai 14 Juni hingga 14 Juli 2024.

Tatkala indra melihat berita di level domestik maupun mancanegara, terkadang membuat dahi kita berkernyit. Melihat beberapa peristiwa domestik seperti kasus korupsi eks mentan SYL di pengadilan, kasus pembunuhan Vina Cirebon yang seperti drama tiada ujung, hingga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS.

Lalu, jika menilik tajuk rencana dunia, kita tentu mengikuti berita kekinian seperti pemanasan global. Kemudian, perang dingin Amerika Serikat - China dan Perang Israel - Palestina yang belum ada tanda-tanda selesai. Beraneka peristiwa mancanegara ini bukanlah kabar bahagia bagi penduduk dunia.

Namun, kita tentu pernah mendengar ungkapan "Bagai Oase di Gurun Pasir". Artinya kurang lebih adalah suatu sumber air yang bisa mengisi kesuburan dan kekeringan di suatu gurun. Nah, hadirnya Kejuaraan Piala Eropa 2024 Jerman ini ibarat oase yang bisa menyuburkan spirit, pikiran dan euforia masyarakat sepakbola dunia, tidak terkecuali di tanah air.

Kejuaraan yang memperebutkan tropi Henri Delaunay ini bisa dianggap sebagai pelipur lara dan pengalih antusiasme kita pada olahraga sepakbola. Sebulan ini, mata kita dimanjakan berbagai aksi pemain bola eropa dengan si kulit bundar yang membangkitkan emosi dan adrenalin kita.

Viral Lapangan Sepak Bola Tembagapura, Diklaim Terindah di Dunia

Sering terjadi kejutan pada perhelatan empat tahunan sepakbola mancanegara sekelas Kejuaraan Eropa UEFA. Tidak terkecuali pada Euro 2024 kali ini, yang notabene adalah perhelatan eropa yang digelar ke-17 kalinya sejak awal sejarah bergulirnya kejuaraan eropa. Selain sebagai oase di tengah Gurun Pasir, Euro 2024 juga ibarat wahana roller coaster yang penuh kejutan dan teriakan tak terduga.

Kejuaraan Euro 2024 kali ini digelar di 10 kota di negeri berjuluk Bavaria tersebut. Sebanyak 24 negara peserta kaliber Eropa dibagi dalam 6 grup, yaitu Grup A, B, C, D, E dan Grup F.

Kejutan yang bisa menyenangkan, tetapi juga bisa dramatis menyedihkan. Seperti Grup B yang bisa dikatakan grup maut ini diisi tiga negara jagoan dan satu negara medioker sepakbola Eropa, yaitu Spanyol, Kroasia, Italia hingga Albania. Negara Matador memuncaki posisi klasemen dengan angka 9.

Angka yang sempurna dengan 3 kemenangan, di mana di dalam sepakbola setiap kemenangan menghasilkan angka 3. Angka 1 untuk draw alias seri dan tentunya angka 0 alias nihil jika menelan kekalahan. Sementara dalam regulasi kejuaraan Euro 2024, berlaku aturan hanya dua negara teratas tiap grup yang berhak melaju ke babak selanjutnya, yaitu babak 16 besar.

Babak 16 besar biasa juga diistilahkan Second Round atau Round of Sixteen. Tetap ada peluang untuk maju ke babak 16 besar bagi pemeringkat ketiga di grup, namun harus dengan predikat pemeringkat ketiga terbaik.

Dok. Pribadi Tangkap Layar Youtube Visionplus
info gambar

Spanyol sudah mengantongi tiket ke babak 16 besar. Lantas, negara mana yang berhak mendampingi Spanyol ke babak second round di Grup B? Miliaran pasang mata melirik pertandingan "hidup mati" Kroasia versus Italia yang digelar di Stadion Kota Leipzig, Jerman, Hari Senin, 24 Juni 2024 malam.

Bagaimana tidak? Italia berada di posisi kedua klasemen. Italia ditundukkan Spanyol 1 - 0 namun Italia sukses menundukkan Albania 2 - 1 dalam laga penyisihan fase grup B. Nah, 4 poin sudah dikantongi Italia sebelum laga akhir fase grup B melawan Kroasia. Di pihak Kroasia, tim yang digawangi Luca Modric dan kawan-kawan tidak punya pilihan lain, harus menang! Terutama predikat sebagai juara ketiga Piala Dunia 1998 Prancis tentu menjadi "cambuk" tersendiri.

Momen Langka di Sepak Bola: Ayah dan Anak Bermain Satu Tim di Persija

Mereka belum pernah menang pada perhelatan fase grup B Euro 2024. Justru, tim yang dilatih Zlatko Dalic hanya menempati peringkat ketiga dengan poin 1. Satu poin mereka kantongi saat menahan seri Albania. Sementara saat melawan El Matador, Kroasia harus mengakui keunggulan Spanyol 3 - 0 tanpa balas.

Lalu, Albania tidak punya mimpi besar pada perhelatan akbar eropa ini. Poin 1 sudah mereka raih pada peringkat juru kunci klasemen. Kalah dengan Italia dan Spanyol pada laga fase grup B. Kemudian, bisa menahan Kroasia seri saja sudah dianggap prestasi lumayan.

Predikat laga penuh drama, menurut hemat penulis, bukanlah predikat yang berlebihan pada laga akhir fase penyisihan grup B ini. Sedari menit awal di babak pertama, tim Kroasia yang dimotori Andrej Kramaric dan Marcelo Brozovic ini sudah sering menekan jantung pertahanan Italia.

Beruntung, Italia mempunyai penjaga gawang sekaliber Gianluigi Donnaruma yang kerapkali membuat para penyerang Kroasia frustrasi.

Ditambah disiplin pemain belakang Gli Azzuri yang digawangi Riccardo Calafiori ini sukar ditembus. Skor 0 - 0 bertahan hingga turun minum. Nah, memasuki babak kedua, tensi permainan meningkat. Ditandai dengan seringnya wasit Danny Makkelie yang meniup peluit tanda pelanggaran maupun kartu kuning.

Di menit ke-53, salah satu pemain Italia melakukan handsball atau posisi tangan memegang bola. Wasit pun menunjuk titik putih. Namun, Luka Modric sang eksekutor timnas papan catur ini belum berhasil menceploskan bola.

Aksi Mario Pasalic, Mateo Kovacic dan kawan-kawan membuat lini pertahanan Italia kocar kacir. Walhasil, Kroasia sukses membukukan gol pada menit ke-55 dengan tendangan kencang Luka Modric di depan mulut gawang Donnaruma. 1 - 0 Kroasia!

Pertandingan terus berjalan dengan tempo tinggi. Lini pertahanan Kroasia yang digawangi Dominik Livakovic seringkali direpotkan oleh aksi Matteo Darmian dan Matteo Retegui. Berbagai pelanggaran dan beberapa kartu kuning pun dihujani wasit. 6 pemain Kroasia dihujani kartu kuning, sementara 3 orang pemain Italia ikut diganjar kartu kuning.

Memasuki menit ke-90, skor masih 1 - 0 Kroasia versus Italia. Para pemain, pelatih dan ofisial serta suporter Kroasia sudah terlihat sumringah menyambut lajunya mereka ke babak 16 besar. Namun, Kroasia lengah di menit akhir injury time. Pada menit ke 98, Italia sukses mengubur mimpi Kroasia untuk bisa melaju ke babak 16 besar Euro 2024. Melalui gol Mattia Zaccagni yang cukup kontroversial.

Suka tidak suka, Euro 2024 tentu menghadirkan euforia tersendiri bagi penikmat bola di seluruh dunia. Well, laga Euro 2024 masih terus berlangsung hingga putaran final 14 Juli 2024 nanti. Tentunya masih menyisakan beranekaragam kejutan yang bisa kita nikmati ke depan.

Shopee Cup, Panggungnya Klub Sepak Bola Indonesia untuk Jadi yang Terbaik di ASEAN

Terbukti pertandingan Euro 2024 menjadi buah bibir masyarakat. Baik di kantor, di lingkungan tempat tinggal dan di komunitas pergaulan sehari-hari. Acara nobar (nonton bareng) kerap kali digelar di berbagai kafe, warung kopi, bahkan restoran di seantero nusantara. Sambil menyelam minum air. Sambil meminum kopi sekalian menikmati pertandingan Euro 2024 yang akan memasuki fase babak 16 besar dengan sistem gugur.

Cheers Euro 2024!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini