Lawa Pipi, Tradisi Mengarak Hewan Kurban Mirip Tawaf di Maluku Tengah

Lawa Pipi, Tradisi Mengarak Hewan Kurban Mirip Tawaf di Maluku Tengah
info gambar utama

Mengarak hewan kurban atau Lawa Pipi merupakan tradisi yang berlangsung selama ratusan tahun di desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tradisi ini dilakukan setiap perayaan Iduladha.

Hewan-hewan kurban sebelum disembelih diarak terlebih dahulu keliling kampung, kemudian diarak kembali selama 7 kali mengelilingi masjid. Prosesi ini mirip dengan Tawaf mengelilingi Ka’bah di Masjidil Haram, Mekah.

Asal-usul Tradisi Lawa Pipi

Dalam bahasa Hila, kata ‘lawa’ berarti lari, sedangkan ‘pipi’ berarti kambing. Tradisi lawa pipi biasanya diadakan sehari setelah salat Iduladha. Tradisi ini merupakan kegiatan spiritual masyarakat yang telah dilakukan turun-temurun.

Adapun kambing yang dipilih umumnya adalah kambing yang berusia di atas 2 tahun dan tidak cacat. Kambing yang disebut “Temal” ini harus ditempatkan di pintu masuk rumah. Orang-orang yang datang akan mengusapkan uang atau dedaunan rempah-rempah ke “Temal sebagai bentuk buang sial.

Baca juga Iduladha Jadi Momen Perbaikan Gizi untuk Masyarakat Miskin

Prosesi Lawa Pipi

Prosesi Lawa Pipi dimulai dengan berkumpulnya masyarakat dan Tetua Adat di Rumah Tua Ollong untuk memanjatkan doa serta mengumandangkan takbir dengan hewan kurban yang disakralkan.

Masyarakat menyebut hewan sakral itu dengan nama Kambing Temal. Kambing Temal dan hewan kurban lainnya dibawa keliling kampung sebanyak satu kali dan berlanjut dengan mengelilingi masjid tempat pemotongan kurban.

Usai berkeliling masjid sebanyak 7 kali, masyarakat kemudian melakukan penyembelihan hewan. Masyarakat akan bersama-sama memanjatkan doa dan mengumandangkan takbir.

Baca juga Meugang, Tradisi Menyambut Iduladha Masyarakat Aceh

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini