Kota Tua Surabaya, Petualangan Sejarah dan Budaya dalam Satu Hari

Kota Tua Surabaya, Petualangan Sejarah dan Budaya dalam Satu Hari
info gambar utama

Dilansir dari website salsawisata.com, Kota Tua Surabaya memiliki bangunan arsitektur khas Eropa dengan pilar tinggi dan besar, jendela dan pintu yang lebar, dan atap yang estetik hal ini dikarenakan letak geografis Surabaya yang sangat dekat dengan pinggir laut, sehingga pada masa VOC Surabaya dijadikan tempat persinggahan.

Dari banyaknya orang yang singgah di kota ini, maka terbentuklah bangunan-bangunan yang memiliki arsitektur khas bangsa Eropa sebagai tempat umum untuk kepentingan bersama. Contoh bangunan gaya eropa yang masih bertahan dan menajadi situs bersejarah di Kawasan kota tua, antara lain:

  • Kantor Bank Mandiri
  • Gereja Katolik Santa Perawan Maria
  • De Javasche Bank

1. Memulai Petualangan, Lokasi dan Akses

Kota Tua Surabaya terletak di Jalan Gula No. 14-A, Bongkaran, Pabean Cantikan, Jawa Timur. Untuk menuju kesana dapat menggunakan transportasi umum dan transportasi pribadi. Transportasi umum yang dapat melayani rute menuju Kota Tua adalah Bus Suroboyo dengan hanya membayar Rp5.000.

Bus Suroboyo menuju Kota Tua melintasi koridor R1 dengan rute Terminal Purabaya Bungurasih – Tanjung Perak. Kota Tua jika dilihat dari Google Maps berada pada bagian Surabaya pusat berdekatan dengan Jalan Tunjungan dan mall Tunjungan Plaza.

Sosok Ibrahim Baswedan, Pemilik Ribuan Hektare Tanah Surabaya, Dihibahkan untuk UNAIR

2. Destinasi Utama di Kota Tua Surabaya

  • Gedung Siola: Dilansir dari Indonesiana, Gedung Siola merupakan simbol perdangan dan perkembangan kota. Gedung ini didirikan pada tahun 1877 oleh Robert Laidlaw (1856-1935), dia adalah seorang pengusaha asal inggris. Siola difungsikan sebagai pusat perdagangan dan bisnis. Gedung ini pertama kali dibuka pada bulan Maret tahun 1923 dengan nama “Whiteaway Laidlaw”.
  • Balai Kota Surabaya: Balaikota dibangun pada tahun 1923 yang di desain oleh arsitek Belanda bernama G.C. Citroen. Balai kota merupakan kantor pusat Pemerintahan Kota Surabaya dan kediaman wali kota, merupakan sebuah warisan budaya yang bernilai tinggi. Bangunan ini memiliki pola neo-klasik yang memperlihatkan simetri, memberikan kesan formal, dan berwibawa. Menara di kedua sisi pintu masuk merupakan ciri khas dari arsiteksur Belanda. Balai kota menghadap Selatan untuk menghindari sinar matahari langsung, sehingga lingkungan di dalam Gedung tetap sejuk.
  • House of Sampoerna: Gedung ini merupakan pabrik rokok pertama milik Sampoerna dan sudah ada sejak tahun 1858. Tempat ini pernah dijadikan sebagai panti asuhan khusus laki-laki kemudian dibeli oleh Liem Seeng Tee pada tahun 1932 yang menjadi cikal bakal rokok dengan merek dagang Dji Sam Soe yang masih aktif beroperasi hingga sekarang. Terdapat beberapa spot yang menarik ketika masuk ke dalam museum antara lain, yaitu Museum House of Sampoerna, Toko Souvenir, Galeri Seni, dan Café Sampoerna.

3. Menyusuri Jalan-Jalan Bersejarah

  • Jalan Tunjungan: Jalan Tunjungan di bangun oleh Belanda sejak awal abad ke-20. Jalan yang membentang dari arah utara hingga Selatan dulunya merupakan Kawasan bernama Petoenjoengan. Pentoenjoengan merupakan koridor penghubung antara kota lama dan kota baru, kemudian jalan tersebut berkembang menjadi shopping street dengan shopping arcade (pusat pembelanjaan).
  • Jalan Karet: Menurut dosen Ilmu Sejarah dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Adrian Perkasa menuturkan, Jalan Karet termasuk dalam kategori dalah satu jalan tertua di Surabaya dan sudah ada sejak tahun 1700-an. Jalan Karet mulai berkembang ketika VOC menguasai pada Surabaya sekitar tahun 1740-an. Di Jalan Karet terdapat beberapa bangunan bersejarah yang dapat ditemui antara lain Gedung Internatio, Rumah Abu, dan bangunan tua lainnya.
Tur Kota Berlanjutan di Surabaya: Tren Baru Wisata yang Lebih Peduli Lingkungan

4. Tips Wisata

Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah pagi sekitar pukul 9 hingga malam hari. Untuk mengunjungi museum seperti House of Sampoerna harap diperhatikan jam tutup karena biasanya tidak buka hingga malam hari. Namun, untuk berkeliling di jalan seperti Jalan Tunjungan, dapat dilakukan hingga malam hari.

Bahkan, sangat disarankan untuk datang pada malam hari karena pemandangan kota menjadi lebih indah dengan banyaknya lampu yang menyala baik dari gedung maupun lampu hias yang di pasang di pinggir jalan.

Jangan lupa untuk menyiapkan kamera atau handphone. Sebab, di sepanjang perjalanan menyusuri Kota Tua terdapat banyak sekali view yang indah, vintage, dan instagramable sangat cocok untuk anak muda yang ini mengeksplor sejarah atau hanya bersenang-senang. Jaga ucapan dan tindakan, kenakan pakaian yang sopan, tetapi kekinian dan juga nyaman.

Surabaya Masuk Daftar Kota yang Akomodasinya Termurah di Asia, Berapa Harga Rata-ratanya?

Sumber:

https://www.indonesiana.id/read/161082/sejarah-gedung-siola-di-surabaya-sebagai-simbol-perdagangan-dan-perkembangan-kota#:~:text=Gedung%20Siola%20didirikan%20pada%20tahun%201877%20oleh%20Robert,bulan%20Maret%20tahun%201923%20dengan%20nama%20%E2%80%9CWhiteaway%20Laidlaw%E2%80%9D.

https://salsawisata.com/kota-tua-surabaya/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini