Apakah Study Tour Masih Relevan dengan Pendidikan di Indonesia?

Apakah Study Tour Masih Relevan dengan Pendidikan di Indonesia?
info gambar utama

Kegiatan study tour seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan di Indonesia. Konsep study tour di Indonesia bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar di luar ruang kelas, memperluas wawasan siswa, dan menghadirkan pembelajaran kontekstual.

Namun, realita di lapangan seringkali tidak sesuai dengan harapan. Banyak kasus di mana study tour menjadi lebih tentang liburan daripada pembelajaran yang substansial. Bahkan, insiden kecelakaan yang merenggut nyawa siswa beberapa waktu lalu pun menjadi perhatian khusus bagi kegiatan ini.

Bus yang menewaskan 11 anggota rombongan study tour siswa SMK Lingga Kencana, Depok, di Subang, Jawa Barat, Jumat (11/5/2024), munculkan beragam pendapat pro dan kontra seputar kegiatan study tour.

Dilarangnya kegiatan study tour di beberapa daerah akibat insiden kecelakaan menyoroti pentingnya mempertimbangkan kembali relevansi dari study tour bagi siswa.

Pada dasarnya study tour memberikan pengalaman belajar langsung yang tidak dapat diberikan oleh pembelajaran di dalam kelas. Siswa memiliki kesempatan untuk melihat, merasakan, dan mengalami konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks nyata.

Liburan ke Labuan Bajo, Berikut 4 Pulau Eksotis di Labuan Bajo!

Melalui study tour, siswa dapat memahami budaya dan keanekaragaman Indonesia dengan lebih mendalam. Mereka dapat mengenal tradisi lokal, bahasa daerah, serta nilai-nilai budaya yang memperkaya perspektif mereka.

Selain itu, kegiatan study tour mampu menstimulasi pengembangan keterampilan sosial dan kemandirian bagi siswa, serta berinteraksi dengan orang-orang baru. Study tour membantu siswa melihat dunia di luar lingkungan mereka sendiri. Ini merangsang rasa ingin tahu dan minat dalam mempelajari hal-hal baru, serta memperluas pandangan mereka tentang dunia di luar dari kelas pembelajaran sehari-hari.

Nilai positif yang didapat siswa disebut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah yang bertujuan untuk membina pelajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, atau melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Dengan belajar di luar sekolah, pemerintah berharap pelajar bisa memenuhi kebutuhan akan pengetahuan yang tidak dapat dipenuhi di dalam sekolah.

Hubungan pelaksanaan study tour secara akademis dengan Kurikulum Merdeka di sekolah, dapat mempengaruhi perilaku anak dalam interaksi dengan lingkungan eksternal. Teori mengenai perilaku perkembangan anak, yang diusulkan oleh John B. Watson, Ivan Pavlov, dan B. F. Skinner, menyatakan bahwa pengamatan dan pengalaman langsung dapat digunakan untuk mempelajari perilaku.

Study tour dapat berfungsi sebagai metode pembelajaran yang mendukung pendekatan yang berfokus pada kemampuan siswa dalam Kurikulum Merdeka. Ini karena interaksi anak dengan lingkungan baru dan pengalaman langsung yang mereka peroleh selama study tour dapat mempengaruhi perilaku dan perkembangan mereka.

Liburan ke Pantai Gemah Tulungagung, Teluk Pantai di Selatan Jawa Timur

Tidak dapat disangkal bahwa study tour merupakan kegiatan yang banyak berdampak positif bagi pembelajaran siswa di sekolah. Namun, realitas di lapangan seringkali menunjukkan bahwa manfaat ini tidak selalu tercapai secara optimal. Terbatasnya persiapan, pengawasan yang kurang ketat, atau bahkan kekurangan sumber daya dapat mengurangi efektivitas pengalaman belajar tersebut.

Selain itu, banyak siswa dan sekolah negeri yang kesulitan mengumpulkan dana untuk study tour, sehingga kegiatan ini seringkali hanya bisa dinikmati oleh siswa dari sekolah-sekolah swasta atau siswa yang mampu secara finansial. Sementara itu, siswa dari latar belakang ekonomi lemah mungkin tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengalami pengalaman belajar di luar kelas.

Oleh karena itu, perlu adanya pemikiran lebih dalam tentang bagaimana mengakomodasi kepentingan semua siswa, tanpa membedakan status ekonomi.

Jika kita menyoroti lebih detail, banyak sekolah swasta yang mengadakan perjalanan luar negeri sebagai tujuan study tour-nya. Meskipun mengunjungi negara-negara lain dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga. Namun, lagi-lagi tidak semua siswa memiliki akses yang sama. Hal ini tentu akan semakin memperkuat kesenjangan sosial di dalamnya.

Ini menjadi pertanda penting untuk refleksi lebih lanjut, apakah tujuan utama dari kegiatan ini masih berorientasi pada pendidikan atau lebih kepada status sosial? Sebuah pertanyaan yang patut dipertimbangkan oleh semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan di Indonesia.

Study tour tetap memiliki nilai penting dalam konteks pendidikan, meskipun perlu ada penyesuaian dan pemikiran lebih lanjut untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dinikmati oleh semua siswa secara adil dan efektif.

Untuk meningkatkan relevansi dan efektivitas study tour di Indonesia, beberapa langkah perlu diambil, misalnya dengan pengembangan program study tour yang beragam dan berbasis kurikulum, pelibatan komunitas dan industri dalam perencanaan dan pelaksanaan, serta dukungan penuh dari pemerintah dan pihak terkait lainnya sangatlah penting.

5 Danau di Sumatra Barat yang Bisa Kamu Kunjungi Saat Liburan Nanti

Dengan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak terkait, study tour dapat terus menjadi instrumen penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Kegiatan study tour berpotensi besar sebagai sarana pendidikan yang berharga. Namun, untuk memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan oleh semua siswa dan risiko dapat diminimalkan, perlu adanya pengawasan yang ketat, regulasi yang lebih baik, serta perhatian terhadap prinsip kesetaraan dalam akses dan pengalaman pendidikan.

Ini bukan hanya tentang memberikan pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga tentang membangun dasar yang kuat untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sumber:

https://literasihukum.com/pelaksanaan-study-tour-secara-akademis/

https://www.kompas.id/baca/riset/2024/05/17/menimbang-study-tour-bagi-pelajar-antara-larangan-atau-pembelajaran

https://www.kompas.id/label/siswa?open_from=automate_body_url

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini