Gadget dan Dampaknya untuk Manusia

Gadget dan Dampaknya untuk Manusia
info gambar utama

Indonesia telah memasuki babak baru, di mana kemajuan teknologi mengalami peningkatan yang sangat masif. Bisa saya pastikan di generasi Alpha saat ini, setiap orang memiliki handphone. Yang saya masih ingat dulu saya pertama kali memiliki handphone pada saat SMK, itu pun dengan layar kuning yang hanya bisa digunakan untuk SMS dan telepon saja.

Jika saat ini para remaja sangat khusuk bermain game Mobile Legend (ML), saat itu handphone saya maksimal hanya bisa bermain game ular tangga. Itu pun butuh perjuangan, keluar keringat selama satu bulan untuk bisa membelinya.

Namun, saat ini, gawai memiliki multifungsi yang sangat dominan. Zaman manusia setengah robot, bisa saya katakan seperti itu. Sebab, seseorang akan merasa kurang dari dirinya jika pergi ataupun sekadar nongkrong dengan teman tanpa membawa handphone.

Dari analisa data AI

Dikatakan dari data AI, Indonesia adalah pengguna handphone paling lama di dunia, yakni melebihi 6 jam per hari. Bisa dibayangkan jika dalam 6 jam saja gawai tersebut digunakan anak-anak yang belum memiliki pemahaman tentang konsumsi tontonan yang ia lihat? Seperti yang saat ini terjadi. Banyak berseliweran tontonan negatif, berita-berita hoax, dan video-video kurang mendidik di platform sosmed seperti, YouTube, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya.

Mempergunakan handphone dengan bijak, menjadi pedoman atau prilaku yang harus dan wajib dilakukan pada saat ini. Mengapa begitu?

Alasan yang Sebenarnya

Alasan pertama adalah mengeliminasi sifat dan sikap buruk seseorang. Seperti pada penjelasan saya sebelumnya, jika seseorang selam 6 jam menggunakan handphone-nya untuk melihat tayangan tindakan kekerasan seperti tawuran, bukan tidak mungkin seseorang tersebut menjadi termotivasi ingin mengikutinya. Terutama jika yang melihat tayangan tersebut berusia menjelang remaja.

Alasan berikutnya ialah menyangkut dengan masa depan seseorang tersebut. Menggunakan handphone yang terlampau sering sampai lupa waktu dapat menyebabkan sikap malas, acuh, toleransi dan berpengaruh pada perkembangan pemikiran seseorang tersebut.

Keikhlasan dalam Berjuang Menegakkan Agama Lewat Keahlian Menulis

Era teknologi banyak ditemukan seseorang bekerja secara Work From Home (WFH), baik menjadi penulis, desain grafis, creator content, gammer, dan lain sebagainya. Itu beberapa dampak positifnya jika seseorang benar-benar bisa mampu mengasah skill-nya.

Apalagi di saat jumlah penduduk yang semakin meningkat. Namun, berkebalikan dengan jumlah lapangan kerja yang sedikit. Tentu seseorang sangat wajib untuk mengasah skill-nya. Jika tidak, maka ia harus siap direnggut masa depannya.

Realita Kisah Perjuangan

Dan apa yang dituliskan di atas, tentunya bukan sebatas teorinya saja. Saya yang sebelumnya bekerja di beberapa perusahaan di Jawa Tengah, harus benar-benar melakukan kerja ekstra cepat. Perlu diketahui, saya yang berlatar belakang lulusan Teknik Industri masih mengalami rasa kurang puas saat bekerja di perusahaan, yang sebenarnya sudah sesuai dengan jurusan yang saya pilih. Namun, dengan meningkatnya teknologi dan informasi, maka saat itulah saya mulai mencoba untuk mengasah skill saya yang lain.

Padahal saat itu di perusahaan, saya sudah bekerja selama 8 tahun. Tentu itu bukan waktu yang sebentar. di sisi lain dari segi penghasilan pun sudah bisa diandalkan untuk tiap bulannya. Namun, bagi saya bekerja di perusahaan memiliki keterbatasan dalam hal eksplor ilmu, kalaupun bisa tentu saja terbatas, ada pembatas untuk mengeksekusi sebuah ide-ide original.

Sampai akhirnya saya memutuskan untuk resign dan mencoba untuk membuka usaha sendiri yakni membuka kedai kopi.

Hal ini tentu bukan tanpa modal dan pengalaman. Mulanya di sela-sela libur bekerja, saya menyempatkan untuk belajar menjadi barista dengan berkeliling ke kedai-kedai kopi di beberapa wilayah Jawa Tengah. rasa penasaran pertama saya pada si kepala hitam alias kopi adalah cita rasanya.

Mula-mula, saya anggap semua kopi rasanya sama saja, yakni pahit. Ternyata, seiring berjalannya waktu, saya belajar bahwa kopi sangatlah bervariasi, mulai dari Arabika, Robusta, Liberica, dan Excelsa. Juga peralatan drip-nya seperti V60, Vietnam Drip, Moka Pot dan lain sebagainya. Hal itu sudah benar-benar saya persiapkan.

Akhirnya, kedai kopi benar-benar saya jalankan dengan modal dari tabungan bekerja di perusahaan sebelumnya. Satu hari, seminggu berjalan, tampak remaja-remaja mulai ramai mendatangi kedai kopi.

Sampai pada bulan ke lima akhirnya timbul problem baru, yakni modal. Di mana, rupanya saya masih memiliki kelemahan dalam hal mengelola keuangan antara pengeluaran dan pendapatan. Alhasil tepat satu tahun, usaha kedai kopi terpaksa harus saya tutup.

Bayangkan jika saya produktif menggunakan gadget setiap waktu, terlalu nyaman melihat tayangan-tayangan yang sering kali menggoda dan tidak mencoba pengalaman-pengalaman baru. Tentu, masa depan saya akan berakhir karena menganggap bahwa usaha sudah berakhir.

Peluncuran Modul Tular Nalar Guna Tingkatkan Keahlian Literasi Digital dan Media

Namun, saya masih memiliki bekal skill menulis, mendesain, dan creator content. Hal itu kemudian saya coba saya lakukan. Singkat cerita, saya mulai menjadi penulis jurnalis online. Di awal-awal, secara materiil belum bisa dikatakan memenuhi kebutuhan hidup, bahkan untuk sekedar beli rokok.

Di pikiran saya hanya satu, yaitu tidak ingin berhenti dan gagal. Sampai pada tahun berikutnya, tepatnya di tahun 2023, menjadi pintu gerbang pertama saya untuk mampu menunjukkan hasil yag baik, yakni selain menjadi penulis online, saya juga mulai menjadi creator content di YouTube dan seorang guru.

Penulis tidak menutup mata bahwa handphone memiliki dampak besar dalam kelancaran dalam bekerja, belajar, dan berkomunikasi.

Hanya saja, yang perlu untuk diingat adalah jangan sampai gadget merenggut skill yang sangat luar biasa pada diri kita. Pergunakan handphone dengan bijak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

J(
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini