Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berteknologi refuse-derived fuel (RDF) di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024). Inilah pabrik (plant) pengolahan sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara pertama di Indonesia.
TPST atau RDF Plant mengolah sampah dari 14 kecamatan di Cilacap. Kata Jokowi, kapasitas pengolahan mesin RDF di sana mencapai 200 ton, tapi saat ini baru 150 ton per hari.
“Sampah yang terolah ini mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton per hari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan RDF Plant Cilacap pada 21 Juli 2020. Fasilitas ini berdiri seluas satu hektare. Pembangunannya diinisiasi oleh anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), berkolaborasi dengan Pemkab Cilacap, Pemprov Jawa Tengah, Kementerian PUPR RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan Pemerintah Kerajaan Denmark.
Denmark Sumbang Rp44 Miliar untuk TPS Terpadu Canggih di Cilacap
SBI tidak hanya menjadi inisiator, tapi juga operator resmi dan offtaker produk RDF untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif guna mengurangi batu bara dalam produksi semen di SBI Pabrik Cilacap.
Menurut Direktur Operasi SIG Reni Wulandari, RDF Plant menjadi terobosan dalam pemanfaatan sampah lebih ramah lingkungan dan menciptakan sirkular ekonomi bagi masyarakat. Di samping itu, teknologi ini turut membantu industri pengguna batu bara untuk menurunkan emisi karbon dari proses produksi dan berkontribusi mendukung pencapaian target pemerintah.
"Penerapan teknologi RDF menjadi salah satu solusi untuk membantu pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat dan mengurangi landfill,” ujar Reni.
TPS Terpadu Bakal Dibangun di IKN, Bisa Olah Sampah-Lumpur hingga 70 Ton Sehari
SIG mencatat, pada 2020, RDF Plant berhasil mengolah 21.965 ton sampah perkotaan di Cilacap dan menghasilkan 7.668 ton RDF. Jumlah ini terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Jumlah sampah yang diolah pada 2021 mencapai 44.581 ton dan menghasilkan 20.168 ton RDF.
Setahun kemudian, pada 2022, sampah yang diolah meningkat lagi jumlahnya mencapai 47.837 ton dan menghasilkan 26.578 ton RDF. Sementara pada 2023, 15 ribu ton RDF telah digunakan sebagai bahan bakar alternatif di SBI Pabrik Cilacap.
Keberhasilan SBI menerapkan teknologi RDF di Cilacap mendorong banyak pemerintah daerah untuk mereplikasi dan mewujudkan fasilitas yang sama di daerah masing-masing. Hingga saat ini, SBI telah menjalin kerja sama dengan Pemprov Aceh, DKI Jakarta, Pemkab Sleman, Temanggung, dan pengelola sampah di Denpasar, Bali.
Pemanfaatan Biji Plastik Menghidupkan Beton dari Sampah
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
