Perbaikan Tayangan Televisi, Dimulai dari Evaluasi Minat Menonton Masyarakat

Perbaikan Tayangan Televisi, Dimulai dari Evaluasi Minat Menonton Masyarakat
info gambar utama

Sebagai salah satu media penyebaran informasi, televisi berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak secara luas. Bahkan hingga kini, televisi masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk mencari informasi dan hiburan.

Meskipun televisi erat kaitannya dengan sarana hiburan dan pelepas penat, tapi televisi juga memiliki fungsi pendidikan yang disampaikan melalui konten atau tayangan yang disajikan. Lebih jauh lagi, pesan yang disampaikan melalui televisi dapat memengaruhi proses pengambilan keputusan oleh seseorang berdasarkan etika, nilai, dan norma yang mereka terima dari tayangan televisi.

Hal ini sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2002 yang menyatakan jika fungsi penyiaran adalah untuk pendidikan, informasi, perekat dan kontrol sosial, hiburan yang sehat, serta memiliki fungsi ekonomi dan budaya.

Dulu, kita mungkin akrab dengan tayangan Laptop Si Unyil, Si Bolang Bocah Petualang, Tau Gak Sih, On The Spot, atau Dunia Binatang. Tayangan yang disebutkan di atas merupakan tayangan edukasi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia karena disajikan dengan format yang menarik dan tidak monoton.

Rata-rata menginformasikan tentang ilmu pengetahuan umum, teknologi, flora dan fauna, dan sebagainya. Contohnya, tayangan Laptop Si Unyil menyajikan informasi dengan datang ke perusahaan-perusahaan pembuat permen, biskuit, sepatu, dan sebagainya.

Oleh karena itu, tayangan-tayangan di atas cocok ditonton oleh anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pemilihan jam tayang dari tayangan-tayangan di atas juga sangat tepat, yaitu di antara pukul 12.30 - 14.00 WIB yang bertepatan dengan waktu istirahat anak-anak.

Lindungi Investor dan Konsumen, Pasar Kripto Bakal Diawasi OJK

Lalu, apakah tayangan-tayangan di atas hingga saat ini masih tayang di televisi? Jawabannya, masih. Namun, anak-anak zaman sekarang kebanyakan memilih menonton TikTok, YouTube, atau platform digital lainnya dibanding menonton televisi.

Hal ini dikarenakan televisi saat ini lebih banyak menayangkan infotainment, sinetron, atau acara-acara gosip yang penuh gimmick dibanding membuat tayangan yang mendidik. Namun, tayangan-tayangan yang tidak mendidik itulah yang mendatangkan keuntungan bagi stasiun televisi.

Keuntungan tersebut didapat karena masih banyak masyarakat yang menilai tayangan-tayangan seperti infotainment atau sinetron itu menarik. Sebaliknya, tayangan-tayangan yang berisi konten mendidik dinilai membosankan karena tidak ada bumbu-bumbu kontroversial dan sensasional.

Berdasarkan pemaparan di atas, sebenarnya mana yang harus diperbaiki? Kualitas tayangan yang disajikan oleh stasiun televisi atau kualitas preferensi tontonan masyarakat Indonesia?

Sebenarnya, keduanya harus diperbaiki dan memiliki keterkaitan satu sama lain. Pemerintah harus gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada semua kalangan masyarakat tentang pentingnya menonton tayangan televisi yang informatif, edukatif, dan sesuai dengan batasan umur.

Orang tua juga harus diberi pemahaman tentang pentingnya mendampingi anak ketika anak sedang menonton tayangan di televisi. Hal ini karena anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mudah meniru apa yang mereka lihat, termasuk apa yang mereka tonton di televisi.

Jika sudah banyak orang yang paham tentang hal ini dan mulai memilih tontonan yang mendidik, kualitas tayangan di televisi Indonesia pun akan semakin membaik. Hal ini dikarenakan stasiun televisi sebenarnya mengikuti preferensi dan minat menonton masyarakat untuk mencari keuntungan.

Pertama di RI, Cilacap Punya Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar

Selain itu, biaya produksi untuk pembuatan program-program di televisi juga membutuhkan dana yang cukup banyak, sehingga stasiun televisi harus mempertahankan tayangan yang dinilai sangat menguntungkan.

Perbaikan kualitas preferensi tontonan masyarakat akan memperbaiki kualitas tayangan yang disajikan oleh stasiun televisi. Hal ini akan meningkatkan minat menonton masyarakat terhadap televisi yang saat ini tengah terancam oleh berbagai platform digital.

Jika dalam platform digital, masyarakat bisa memilih tontonan yang ingin ia tonton dan lebih fleksibel, maka televisi harus bisa menyesuaikan dengan cara menyajikan tontonan yang menarik, informatif, dan edukatif, agar minat masyarakat untuk menonton televisi bisa meningkat.

Oleh karena itu, stasiun televisi harus lebih berinovasi dan menawarkan program-program yang menarik serta mendidik masyarakat agar bisa tetap bersaing dengan platform-platform digital.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini